
Cobaan dalam Memulai Usaha yang Mungkin Akan Kita Hadapi
Kita kerap menghadapi kebingungan ketika mengawali suatu jenis bisnis. Banyak yang masih ragu untuk membuka usaha, seperti ingin berjualan apa nantinya, bagaimana memasarkannya, bagaimana apabila tidak laku, dan lain sebagainya. Yang perlu kita ketahui adalah semua ini wajar bagi kita yang masih mau merintis bisnis dan belum pernah menjalaninya sebelumnya. Kadang kita melihat para pebisnis sangat mudah sekali untuk bangkit dan move on sekalipun sudah rugi ratusan juta. Semua ini di sebabkan oleh adanya mental entrepreneur yang mereka miliki, alias mereka sudah menjalaninya sebelumnya. Lalu bagaimana sikap kita sebagai pebisnis pemula dalam menghadapi cobaan dalam merintis sebuah bisnis?
Baca Juga : Rekomendasi Restoran Terbaik di Jakarta Selatan: Kuliner Lezat di Tengah Kota Metropolitan
Rintangan dalam berbisnis pasti ada saja. Itu bisa saja datang ketika bisnismu sudah jalan maupun ketika masih akan memulai bisnis. Untuk mempersiapkannya kita harus paham bahwa bisnis tidak terbangun dari kesuksesan-kesuksesan, melainkan bisnis terbangun dari banyak puzzle kegagalan. Oleh karena itu salah satu sikap yang harus kita punyai untuk menjadi pebisnis adalah sikap pantang menyerah, dan yang kedua adalah berani mengawali langkah. Berikut ini adalah the journey of entrepreneur, atau perjalanan seorang pebisnis. Kita simak bersama-sama sebagai motivasi awal kita untuk membuka bisnis dan usaha.
Niat Memulai Usaha
Pertama kali yang harus kita miliki tentunya adalah Niat untuk mengawali bisnis. Setiap dari kita yang joker slot berkeinginan berjualan pasti sudah ada niat sebelumnya. Namun niat ini tidak akan menjadi kenyataan apabila tidak lekas mengambil langkah pertama. Oleh karena itu, lebih baik segera di mulai dari pada tidak sama sekali. Yang terpenting di sini sebagai seorang pemula adalah satu kata : START.
1. Start
Di dalam fase ini biasanya kita masih serba ragu dan tidak menentu. Kenapa kok bisa begitu? Karena di fase ini kita sudah melangkahkan kaki, namun juga tidak segera mengeksekusi bisnis sepenuhnya. Dalam fase ini kita masih belum mempunyai ritme yang jelas untuk istiqomah berjualan. Saran yang tepat ketika berada di fase ini adalah jalani saja passion dan getaran hati. Kita masih butuh banyak pembiasaan sebelum akhirnya menemukan ritme dan pola yang nyaman.
Setelah menceburkan diri ke dalam dunia bisnis, tentunya kita akan melihat medan terlebih dahulu. Kita masih belum memikirkan saingan dan sebagainya karena fokus kita masih meyakinkan diri sendiri. Sebenarnya dunia usaha itu mirip fase orang akan pacara. Pertama masih malu-malu dan tidak yakin. Kalau sudah ketemu momen yang pas, sudah pasti akan langsung eksekusi. Seiring kita menjalani dunia bisnis, lalu kita akan menemukan kepercayaan diri yang kamu nantikan.
2. Penuh Percaya Diri
Kamu akan berada di fase ini. Ketika hati dan fikiran satu visi untuk mewujudkan bisnis. Kita akan begitu percaya diri dan menggebu-gebu serta tidak sabaran untuk segera sukses. Ini wajar kok ketika awal merintis bisnis. Kepercayaan dirimu itu manfaatkan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat daripada sekadar termenung-menung memikirkan kesuksesan. Misalnya kita isi dengan mengikuti pelatihan digital marketing.
3. Takut
Selepas kita mengalami fase penuh percaya diri akan membuka sebuah bisnis, kita akan sampai pada fase takut untuk merintis bisnis. Ketakutan itu sumbernya macam-macam. Ada takut akan kehilangan teman, takut kehilangan uang, hingga takut kehilangan waktu. Kita menjadi lebih berhati-hati lagi untuk memulai sebuah bisnis baru. Di sinilah banyak pebisnis pemula memilih mundur karena terlalu takut dengan jalannya bisnis ke depan.
Ketakutan mereka yang memilih mundur ini di sebabkan oleh kekurangan pengetahuan mengenai dunia bisnis. Oleh karenanya di awal tadi ada saran agar kita mengikuti banyak pelatihan digital marketing sebelum membuka bisnis. Itu tidak lain adalah untuk menghilangkan rasa takut sebelum membuka bisnis tersebut.